Jumat, 08 Juni 2012

Rindu Lagu Anak

Cerita 1
Lewat TK dekat sekolah kemarin di belakang penulis ada ortu murid ngobrol dengan sesamanya. Potongan dialognya kira-kira
Ortu 1 : jadi anakmu tampil di berapa acara?
Ortu 2 : nari aja dua kali
Ortu 1 : anakku tampil puisi sekali sama nari sekali
Ortu 2 : si Ade nari aja lagunya Cherrybelle dengan lagunya SMASH
Segitu saja yang terdengar karena langkahku cepat jadi mereka tertinggal di belakang

Cerita 2
Di sekolah penulis sering tinggal di kelas waktu istirahat, jajan sama dengan murid2 jajan. Sambil makan penulis mendengarkan mereka ngobrol, sesekali menimpali kalau ada yang menarik, kebanyakan sih mendengarkan saja. Di antara topik yang mereka bicarakan adalah tentang girl band Cherry Belle dan boyband SMASH. Mereka hafal tentang hal-hal kecil idola mereka itu.

Cerita 3
Di rumah, anak bungsuku juga mengidolakan kedua GB dan BB itu. Sangat mengidolakan. Dia bahkan merengek kepada kami orang tuanya agar mengantarkannya ke mall untuk nonton boyband itu sewaktu mereka manggung di kota kami.

Dari ketiga cerita itu aku sebagai orang tua dan guru jadi merasa prihatin. Mereka mengidolakan boyband girlband itu, tentulah karena kita sekarang defisit penyanyi anak-anak. Tidak ada lagu anak yang bisa dinyanyikan. Ada lagu anak yang dinyanyikan oleh anak dari penyanyi terkenal tapi kualitasnya parah. Tidak bsa dinyanyikan oleh orang lain karena menceritakan pemujaan mereka terhadap orang tua mereka. Ya, itu lagu buatan bapaknya yang narsis minta dipuji2 sama anaknya. Whew.. :(

Berbeda dengan dengan lagu dari GB/BB itu syairnya sangat kuat, memotivasi secara positif. Misalnya syair lagu Senyum Semangat SM*SH di antaranya:
">
Sempet ngerasa sedih karna sering di bully
Lelah jadinya malu karna dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak peduli semua caci dan maki.
...
Lalu ditutup dengan:
Tak peduli ku di bully omongan lo gw beli
Cacian lo gw cuci dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju

Positif sekali kan? Membangun. Bisa dinyanyikan oleh siapa saja, anak kecil sekalipun. Mengajarkan untuk tidak mem'bully' teman. Atau kalau di'bully' jangan putus asa.

Kedua, lagunya Cherry Belle 'Beautiful'

Don’t cry, don’t be shy
Kamu cantik apa adanya
Sadari syukuri dirimu sempurna
Jangan dengarkan kata mereka
Dirimu indah pancarkan sinarmu

You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu
You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu

Ah
kalau penulis mendengarkan lagu ini ketika kecil dulu, pasti aku kan tumbuh jadi anak yang percaya diri dengan semua apa adaku. Liriknya sangat membangun.

Tapi kenapa semua ini tidak terjadi pada lagu anak? Kenapa lagu anak syairnya malah memprihatinkan? Kenapa hasil lomba2 pencarian bakat tidak membuahkan era penyanyi anak baru?

Penulis tumbuh di tahun 70an di mana sedang banyak muncul anak dari penyanyi terkenal yang diorbitkan jadi penyanyi. Kehadiran Chicha Koeswoyo, Sari Yok Koeswoyo, Dina Mariana, Ira Maya Sopha, dllnya membuat kami merasa beruntung hidup di jaman itu. TVRI menayangkan video klip lagu-lagu mereka, di pasar dijual kaset-kaset sandiwara radio. Jadilah acara bermain kami dulu dihiasi dengan main drama-dramaan adegan dari video2 klip lagu itu. Kadang drama2an kami juga memvisualkan sandiwara radio: Bawang Merah Bawang Putih, Cinderella, Pinokio.

Masih ada potongan dialog yang masih menempel sampai saat ini seperti dialog Cinderella: "Sabar.. sabar.. tanganku hanya dua".

Atau Pinokio: "Lihat, ada bintang jatuh! Cepat, ucapkan permohonan! Aku ingin bonekaku..hidup!"
">

Belum lagi di TVRI dulu setiap hari Senin dan Selasa ada acara khusus untuk lagu anak, ciptaan Ibu Soed, Pak Kasur, AT Mahmud, dll. Hari Senin khusus untuk mengajarkan lagu anak yang baru, seperti Anugerah, Putri Malu, (penciptanya lupa), dengan pengajar Bu Fat. Hari Selasa khusus lomba menyanyi lagu anak2, pembawa acaranya Bu Mul. Kalau tidak salah Julius Sitanggang salah satu peserta yang jadi pemenangnya.

Di awal karirku sebagai guru, ada juga saat defisit penyanyi cilik dan lagu anak-anak. Lalu pengalaman berkesan jaman anak-anak itu kemudian penulis terapkan setelah menjadi guru. Lagu-lagu anak yang diterima dari Bu Fat, dan Bu Mul, diajarkan kepada murid-murid. Beberapa malah judulnya tidak diketahui karena namanya juga memori anak-anak, kami pilih bagian yang berkesannya saja ^_^. Misalnya lagu Udara Cerah(Judul? Pencipta?), Masa Gemilang, Tepuk Tangan, Putri Malu, dll penulis ajarkan kapada anak. Tujuannya supaya anak menyanyi lagu genrenya. Bukan lagu orang dewasa.

Saat tahun 90an bermunculan penyanyi cilik dan lagu anak barulah murid-muridku menyadari kalau lagu2 yang mereka pelajari saat SD itu bukan lagu ciptaanku. Dikira mereka lagu2ku itu bukan karya komponis hebat :D

Anak-anak yang merasakan era lagu anak di 90an boleh merasa beruntung, karena lagu2 yang tampil bagus2 dan berkualitas. Mulai dari lagu bebas, sampai lagu keagamaan/rohani.
Bersambung